TOKSIKOLOGI Part 2

TOKSIKOLOGI 

Asas Umum Toksikologi

  • Kondisi efek toksik
  • Mekanisme efek toksik
  • Wujud efek toksik
  • Sifat efek toksik
1. Kondisi Efek Toksik
    Kondisi efek toksik merupakan keadaan yang mempengaruhi efektivitas ADME zat beracun dalam tubuh. Kondisi efek toksik meliputi:
  1. Kondisi paparan zat kimia (jalur, lama/kekerapan, saat/waktu, dosis/takaran dan jenis (akut/kronis) paparan
  2. Keadaan fisiologi
  3. Keadaan patologis
2. Mekanisme Efek Toksik
  • Intrasel (Interaksi zat dengan reseptor)
  1. Sifatnya langsung atau primer. 
  2. Metabolisme zat kimia masuk ke sel sasaran menyebabkan gangguan sel. 
  3. Sebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan.
  4. Bila respon pertahanan tidak mampu maka akan ada efek toksik.
  5. Wujud terjadinya perubahan adalah kekacauan biokimiawi, fungsional dan struktural.
Contoh zat toksiknya : 
  1. Insektisida yang mengikat enzim asetilkolinesterase menyebabkan bertumpuknya Ach dalam sinap sehingga mengakibatkan efek kolinergik yang berlebihan.
  2. Sianida berikatan dengan atom besi dari heme (bagian dari Hb) sehingga mengganggu pernapasan sel / produksi energi.
  3. Toksik botulisme berikatan dengan ujung akson presinaptik kolinergik.
  4. Racun ular kobra (kobra ulart) berikatan dengan postsinaptik neuromuskuler
  • Ekstrasel (Mempengaruhi lingkungan sel tetapi dapat berpengaruh pada sel)
Kelangsungan hidup sel bergantung pada faktor lingkungan ekstra sel untuk memenuhi kebutuhan metabolik basal dan pengatur aktivitas sel. Pengatur aktivitas sel meliputi sistem saraf, hormon dan imun. Jika pengatur aktivitas sel terganggu akan menyebabkan kematian sel. 
Kelangsungan hidup sel membutuhkan:
  • Suplai unsur hara, jika kurang menyebabkan gangguan tekanan osmosis menyebabkan sel bengkak,
  • Oksigen (nitrit dapat mengubah Hb menjadi methemoglobin sehingga terjadi kekurangan oksigen di sirkulasi darah menyebabkan hipoksia dan anoksia sehingga produksi energi sel terganggu mengakibatkan degenerasi sel atau kematian).
3. Wujud Efek Toksik
  1. Biokimia : Perubahan biokimia sel akibat interaksi zat dan tempat aksi
  2. Perubahan fungsional: Mempengaruhi homeostatis
  3. Perubahan struktural : Perubahan morfologis sel menyebabkan kekacauan struktur
Contoh : 
    Insektisida organofosfat malation menyebabkan kejangnya otot-otot pernapasan sebagai akibat penumpukan asetilkolin yang berlebihan karena hambatan terhadap enzim.

4. Sifat Efek Toksik
  1. Reversible (terbalikan) : reseptor rusak dapat kembali semula
  2. Irreversible (tak terbalikan) : kerusakan permanen & paparan berikutnya sebabkan kerusakan 


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1661003211730794"
     crossorigin="anonymous"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PHYCOPHYTA, MYOPHYTA – MYCOPHYTA

TOKSIKOLOGI Part 3

TOKSIKOLOGI Part 1